ragam hiyas atau kata ornamen berasal dari kata “ORNARE” (bahasa Latin) yang
berarti menghias, juga berarti “dekorasi” atau hiasan. Sering disebut
juga sebagai disain dekoratif atau disain ragam hias.
Ornamen dibuat pada suatu bentuk dasar dari suatu hasil kerajinan
tangan (perabotan, pakaian dan sebagainya) termasuk arsitektur.
Ornamen berfungsi untuk menambah nilai estetis dari suatu benda/produk yang akhirnya pula akan menambah nilai finansial/ekonomis dari benda atau produk tersebut. Ragam hias dapat juga berfungsi sebagai ragam hias murni, maksudnya bentuk-bentuk ragam hias
yang dibuat hanya untuk menghias saja demi keindahan suatu bentuk
(benda ) atau bangunan, dimana ornamen tersebut ditempatkan.
Penerapannya biasanya pada alat-alat rumah tangga, arsitektur, pada
pakaian (batik, bordir, kerawang) pada alat transportasi dan
sebagainya.
Selain fungsinya sebagai penghias suatu benda, ragam hias
juga memiliki nilai simbolis tertentu di dalamnya, menurut norma-norma
tertentu (adat, agama, sistem sosial lainnya). Bentuk, motif dan
penempatannya sangat ditentukan oleh norma-norma adat maupun agama
untuk menghindari timbulnya salah pengertian akan makna atau nilai
simbolis yang terkandung didalamnya, oleh sebab itu pengerjaan suatu
ornamen simbolis hendaknya menepati aturan-aturan yang ditentukan.
Contoh ragam hias
ini misalnya motif kaligrafi, motif pohon hayat sebagai lambang
kehidupan, motif burung phonik sebagai lambang keabadian, motif padma,
swastika dan sebagainya.
Ragam hias/ornamen
memiliki banyak sekali motif, motif merupakan bentuk dasar dalam
penciptaan/perwujudan suatu karya ornamen. Motif dalam ornamen antara
lain meliputi motif geometris, motif tumbuh-tumbuhan, motif binatang,
motif manusia, motif gunung, air, awan, batu-batuan dan lain-lain serta
motif kreasi/ khayalan.
Pada pembelajaran kompetensi dasar menerapkan ragam hias
flora, fauna dan geometrik pada benda kriya dengan berbagai teknik,
kami mencoba mengajak siswa untuk memahami pengertian, fungsi dan macam ragam hias tersebut. Setelah itu kami mengajak siswa untuk menggubah/mencipta ragam hias dengan tema flora, dalam hal ini bunga dan buah.
Pada tahap awal kami mengarahkan siswa untuk membuat rancangan satu unit motif ragam hias flora (bunga atau buah) ciptaan mereka di atas kerta HVS. Dalam proses perancangan siswa boleh melihat contoh-contoh ragam hias yang sudah ada sebagai sumber inspirasi mereka, bukan dicontoh mentah-mentah.
Setelah motif rancangan siswa selesai, kami mengarahkan siswa untuk
menyusun motif tersebut di kertas gambar yang sudah di siapkan, dalam
hal ini kertas tersebut sudah diberi bagan berupa garis-garis bantu
berbentuk kotak-kotak. Hal ini untuk memudahkan siswa dalam
menata/menyusun motif dengan pola tertentu.
Dalam proses pembelajaran kami meihat siswa cukup antusias dalam
mengerjakan tugas yang diberikan. Hal itu tampak dari keinginan sebagian
besar siswa untuk membuat motif ragam hias
yang lain dari teman-temannya. Beberapa kendala yang dapat kami temukan
antara lain kurangnya motivasi sebagian kecil siswa yang mengerjakan
tugas dengan seadanya dan tidak berusaha semaksimal mungkin.
Sebagai bahan evaluasi kami dapat menyampaikan beberapa point yang
mungkin akan menjadi pegangan bagi kami untuk pembelajaran di masa yang
akan datang, antara lain adalah sebagai berikut, pada prosesnya kami
belum/tidak menggunakan LKS, hal ini cukup menjadi kendala ketika siswa
bertanya mengenai proses/langkah-langkah serta contoh-contoh pembuatan
motif ragam hias.
Agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan lebih berhasil kami
kira penting untuk mempersiapkan LKS yang lengkap dan jelas.
sumber : http://blogsuyono.com/pembelajaran-seni-rupa/pembelajaran-gambar-ragam-hias-ornamen-siswa-smp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar